Hari ini | : | 18 |
Kemarin | : | 507 |
Total | : | 25.741 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 216.73.216.210 |
Browser | : | Mozilla 5.0 |
Identitas
Desa
Aparatur
Desa
Ruang
Lapor
Nama Desa | : | Gintungreja |
Kode Desa | : | 3301102009 |
Kecamatan | : | Gandrungmangu |
Kode Kecamatan | : | 330110 |
Kabupaten | : | Cilacap |
Kode Kabupaten | : | 3301 |
Provinsi | : | Jawa Tengah |
Kode Provinsi | : | 33 |
Kode Pos | : | 53254 |
SUYANTO
ADIB KHAFIA
SUKIRNO RAGIL PAMUNGKAS
SOFYAN SULAEMAN
THOHARUN
SUPRIYATNO
SURATMAN
PAINTEN
SITI AMSIYATUN
AHMAD TAUFIKIN
WARIS AL WARSITO
MUGINO
SLAMET WAHYUDIN
HAMIDIN
MUHTAROM
MISLAM
MUAEDIN AL IBNU HAJAR
SAEFULLOH
Layanan Pengaduan
Jl. Raya Gatot Subroto No. 1, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap - Provinsi Jawa Tengah
DESA GINTUNGREJA
17 Agustus 2022
116 Kali dibuka
Gintungrrja, 17 Agustus 2022
Kuda Lumping merupakan kesenian jawa yang melegenda dan termasuk warisan kebudayaan tanah jawa. Kuda lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau bahan lainnya dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang, sehingga pada masyarakat jawa sering disebut sebagai jaran kepang. Tidak satupun catatan sejarah mampu menjelaskan asal mula tarian ini, hanya riwayat verbal yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Konon, tari kuda lumping adalah tari kesurupan. Ada pula versi yang menyebutkan, bahwa tari kuda lumping menggambarkan kisah seorang pasukan pemuda cantik bergelar Jathil penunggang kuda putih berambut emas, berekor emas, serta memiliki sayap emas yang membantu pertempuran kerajaan bantarangin melawan pasukan penunggang babi hutan dari kerajaan lodaya pada serial legenda reog abad ke 11.
Terlepas dari asal usul dan nilai historisnya, tari kuda lumping merefleksikan semangat heroisme dan aspek kemiliteran sebuah pasukan berkuda atau kavaleri. Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan ritmis, dinamis, dan agresif, melalui kibasan anyaman bambu, menirukan gerakan layaknya seekor kuda di tengah peperangan.
Seringkali dalam pertunjukan tari kuda lumping, juga menampilkan atraksi yang mempertontonkan kekuatan supranatural berbau magis, seperti atraksi mengunyah kaca, menyayat lengan dengan golok, membakar diri, berjalan di atas pecahan kaca, dan lain-lain. Mungkin, atraksi ini merefleksikan kekuatan supranatural yang pada zaman dahulu berkembang di lingkungan Kerajaan Jawa, dan merupakan aspek non militer yang dipergunakan untuk melawan pasukan Belanda.
DESA GINTUNGREJA | 17 Agustus 2022 | 116 Kali dibuka
Gintungrrja, 17 Agustus 2022
Kuda Lumping merupakan kesenian jawa yang melegenda dan termasuk warisan kebudayaan tanah jawa. Kuda lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau bahan lainnya dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang, sehingga pada masyarakat jawa sering disebut sebagai jaran kepang. Tidak satupun catatan sejarah mampu menjelaskan asal mula tarian ini, hanya riwayat verbal yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Konon, tari kuda lumping adalah tari kesurupan. Ada pula versi yang menyebutkan, bahwa tari kuda lumping menggambarkan kisah seorang pasukan pemuda cantik bergelar Jathil penunggang kuda putih berambut emas, berekor emas, serta memiliki sayap emas yang membantu pertempuran kerajaan bantarangin melawan pasukan penunggang babi hutan dari kerajaan lodaya pada serial legenda reog abad ke 11.
Terlepas dari asal usul dan nilai historisnya, tari kuda lumping merefleksikan semangat heroisme dan aspek kemiliteran sebuah pasukan berkuda atau kavaleri. Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan ritmis, dinamis, dan agresif, melalui kibasan anyaman bambu, menirukan gerakan layaknya seekor kuda di tengah peperangan.
Seringkali dalam pertunjukan tari kuda lumping, juga menampilkan atraksi yang mempertontonkan kekuatan supranatural berbau magis, seperti atraksi mengunyah kaca, menyayat lengan dengan golok, membakar diri, berjalan di atas pecahan kaca, dan lain-lain. Mungkin, atraksi ini merefleksikan kekuatan supranatural yang pada zaman dahulu berkembang di lingkungan Kerajaan Jawa, dan merupakan aspek non militer yang dipergunakan untuk melawan pasukan Belanda.
SUYANTO
ADIB KHAFIA
SEKRETARIS DESA
SUKIRNO RAGIL PAMUNGKAS
KEPALA URUSAN UMUM
SOFYAN SULAEMAN
KEPALA URUSAN KEUANGAN
THOHARUN
KEPALA SEKSI PEMERINTAHAN
SUPRIYATNO
KEPALA SEKSI PELAYANAN
SURATMAN
KEPALA SEKSI KESEJAHTERAAN
PAINTEN
STAFF URUSAN KEUANGAN
SITI AMSIYATUN
STAFF URUSAN UMUM
AHMAD TAUFIKIN
KEPALA DUSUN
WARIS AL WARSITO
KEPALA DUSUN
MUGINO
KEPALA DUSUN
SLAMET WAHYUDIN
KEPALA DUSUN
HAMIDIN
STAFF SEKSI PELAYANAN
MUHTAROM
STAFF URUSAN UMUM
MISLAM
STAFF SEKSI PEMERINTAHAN
MUAEDIN AL IBNU HAJAR
STAFF SEKSI KESEJAHTERAAN
SAEFULLOH
STAFF SEKSI PEMERINTAHAN
Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah
270 Kali dibuka
Perubahan RPJM Desa Terintegrasi (Paska Revisi UU Desa)...
164 Kali dibuka
Tingkatkan Produktifitas, sejumlah Ibu rumah tangga ikuti Pelatihan...
163 Kali dibuka
PERTAHANKAN ADAT JAWA PEMERINTAH DESA GINTUNGREJA NGURII NGURI...
158 Kali dibuka
KEPALA DINAS PERIKANAN CILACAP TINJAU SUNGAI CIHAUR, DESA GINTUNGREJA...
145 Kali dibuka
718 warga Desa Gintungreja Kembali mendapatkan bantuan beras...
01 Agustus 2025
Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap Berikan Bimbingan Teknis CBIB & CPIB...
29 Juli 2025
TP-PKK dan Kader Posyandu Terima Oleh-Oleh Perabotan Alat Pembuat Kue...
29 Juli 2025
TP-PKK dan Kader Posyandu Desa Gintungreja Terima Pelatihan Tata Boga...
29 Juli 2025
Inspektorat Kabupaten Cilacap Berikan Bimbingan Teknis Pengelolaan...
28 Juli 2025
Sosialisasi Pengendalian Keamanan Lingkungan...
Belum ada agenda terdata
Latitude | : | -7.571000729046105 |
Longitude | : | 108.86519908905031 |
Desa Gintungreja, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap - Jawa Tengah
Form Komentar